Tujuh Alasan Mondok

Kenapa memilih Pondok Pesantren?

Dalam kondisi perubahan zaman yang begitu cepat dimana era informasi dan digital yang mendominasi kehidupan saat ini, maka timbul dampak kebaikan dan keburukan yang mempengaruhi pola pikir dan kebiasaan seorang anak. Maka disinilah dibutuhkan peran orang tua serta lembaga pendidikan untuk bisa membekali anak-anak dengan ilmu yang bisa membedakan kebaikan dan keburukan. Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang bisa menjawab tantangan perubahan zaman tersebut, agar generasi muslim tidak terdampak kuatnya arus informasi dan kebiasaan yang tidak baik.

Berikut tujuh alasan kenapa harus memilih pondok pesantren sebagai tempat pendidikan.

1. Pondok pesantren adalah tempat yang ideal untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman ilmu agama dan umum. Dengan lingkungan yang dibatasi dan jauh dari keramaian kota  serta kewajiban santri tinggal dalam asrama pondok maka para santri lebih terjaga dari pengaruh buruk pergaulan bebas dan bisa lebih fokus dalam pelajaran, diskusi serta kegiatan yang berkaitan dengan agama dan aktivitas yang terarah.

2. Tinggal di pondok pesantren hidup bersama dengan santri yang datang dari berbagai daerah dengan latar belakang keluarga dan budaya yang berbeda, hal tersebut akan sangat  membantu para santri untuk mudah meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial dan toleransi terhadap perbedaan karakter. Sehingga kelak saat hidup bermasyarakat tidak canggung dan tertutup dengan orang yang baru dikenal dan dengan mudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

3. Para santri akan memiliki kemandirian dan kepercayaan diri yang bagus karena mereka tinggal jauh dari orang tua serta keluarga, biasanya di awal masuk pesantren menjadi ujian psikologis bagi para santri dan orang tua, dimana biasanya mereka berkumpul bersama tetapi sekarang harus terpisah. Namun itu tidak berlangsung lama, saat santri dapat menyesuaikan kehidupan baru dan mempunyai kedewasaan berpikir serta mental yang lebih tangguh dari sebelumnya.

4. Meningkatkan kedisiplinan dalam memanfaatkan waktu. Ketatnya peraturan pesantren terhadap penggunaan waktu akan membiasakan para santri dapat mengatur waktu untuk kegiatan sehari-hari, mulai bangun tidur, mandi, sholat, sarapan, masuk kelas, olahraga, bermain, dan lain lain. Dengan harapan setelah lulus sudah bisa mengatur kegiatannya sendiri dan menghargai waktu sehingga target dan apa yang dicita-citakan bisa tercapai.

5. Meningkatkan kemampuan baca dan tulis Al Quran karena kesempatan berinteraksi dengan Al Quran terbuka lebar. Begitu pula dengan kemampuan berbahasa Arab, para santri akan lebih mudah menguasainya, karena Bahasa Arab dipakai sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar Al Quran.

6. Di pesantren juga mempelajari tentang adab dan akhlak, sehingga para santri mampu bersikap dan berbicara santun sesuai ajaran dalam agama serta kebiasaan baik yang berlaku di masyarakat. Fenomena saat kita di lapangan sering kita lihat para pemuda banyak yang kurang beradab dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga banyak menimbulkan hal tidak baik di lingkungan masyarakat seperti dari penampilan, bersikap, cara bicara sering menampilkan citra bukanlah orang yang terdidik.

7. Menjadi ulama adalah sesuatu yang mulia baik dipandangan Allah Ta’ala maupun manusia. Setiap orang tua tentunya akan bahagia jika putranya menjadi ulama. Kesempatan besar itu banyak tercipta dan terbentuk dari lingkungan Pondok Pesantren. Seorang santri yang bisa memahami tujuan utama orang tuanya memondokkan dia tentunya dia akan bersungguh-sungguh dalam menggapai ilmu agama yang diajarkan di Pondok sebagai bekal dasar menjadi seorang ulama dalam rangka menyebarkan dakwah agama Islam.

Komentar via Facebook
BERITA ACAK:  Konsep Pembelajaran PIAT 7
Tulisan Sebelumnya »
Tulisan Selanjutnya »