Konsep Pembelajaran PIAT 7

Pengertian Bahasa :

Bahasa adalah bunyi atau suara yang keluar dari lisan yang digunakan oleh setiap kaum untuk mengungkapkan keinginan mereka. [al-Khoshois Ibnu Jinny Juz 1/34]

Jadi bahasa memiliki fungsi sebagai alat penghubung (komunikasi langsung) antara satu orang dengan orang yang lainnya, sehingga tercapai maksud, tujuan dan keinginan masing-masing. 

Dua macam bahasa:

  1. Bahasa Asli

Bahasa lingkungan sekitar, yang dipelajari secara otomatis tanpa ada keinginan tertentu dan tanpa arahan seorang guru, seperti : Bahasa lokal (bahasa ibu sejak lahir).    

  1. Bahasa Asing

Bahasa yang tidak digunakan di lingkungan sekitar, sehingga perlu untuk mempelajarinya dengan maksud dan tujuan tertentu melalui arahan seorang guru yang ahli dengan bahasa tersebut.

Perbedaan bahasa asli dan bahasa asing ([1])

        Perbedaan mendasar antara bahasa asli dan bahasa asing :

 

Tujuan mempelajari bahasa

        Ruh bahasa adalah berbicara dengan bahasa itu sendiri, karena tujuan mempelajari bahasa adalah agar tercapai maksud dan apa yang diinginan kepada lawan bicara dalam berkomunikasi.

 

Mengapa harus belajar bahasa arab

        Pesantren Al-Irsyad Tengaran 7 Kota Batu adalah sekolah berbasis pesantren islam dan tentunya yang diinginkan dari para santri ketika belajar disini adalah agar lebih mendalami ilmu-ilmu agama.

        Indikator keberhasilan sebuah pesantren dalam mendidik ilmu-ilmu agama kepada  para santri secara umum dilihat dari tiga hal :

  • Hafalan Al Quran bagus
  • Akhlaq dan ibadah bagus
  • Bekal bahasa arab bagus

Berangkat diri indikator diatas maka pembelajaran bahasa arab di PIAT 7 Kota Batu merupakan sesuatu yang wajib karena hal itu yang menjadi program unggulan dari pesantren itu sendiri.

Tujuan belajar bahasa arab

        Al-Quran turun dengan berbahasa arab dan Nabi Muhammad r pun diutus dari kaum yang berbicara dengan bahasa arab.

        Sehingga bahasa arab adalah alat dan wasilah (sarana) yang wajib dipelajari untuk memahami ilmu-ilmu agama yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi r.

Bahasa arab bagi ahlinya dan bahasa arab bagi orang asing

        Pembelajaran bahasa arab untuk ahlinya (orang arab itu sendiri) sangat berbeda dengan pembelajaran bahasa arab bagi orang asing (bukan pengguna bahasa arab).

        Bahasa arab bagi kita orang Indonesia adalah bahasa asing sehingga pengajaran bahasa arab untuk orang asing berbeda dengan pengajaran bahasa arab untuk orang arab itu sendiri.

BERITA ACAK:  Apa itu Tahfidz Al-Qur’an?

Contoh : قلم  

Ketika diajarkan kata tersebut maka respon dari orang asing yang baru belajar bahasa arab sangat berbeda dengan respon dari orang arab yang sudah mengenal bahasa arab sejak lahir.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa arab bagi orang yang asing perlu ditekankan tujuh elemen penting diatas atau yang lebih dikenal dengan tiga unsur dan empat keterampilan bahasa arab. (‘Anaashir wa mahaaratil lughah)   


 

Unsur penunjang pembelajaran bahasa arab

  1. Ashwat : أصوات

Fokus mempelajari suara (bunyi huruf) dalam bahasa arab, belajar membedakannya dan mengucapkannya.

  1. Mufrodat : مفردات

Mulai mengenal kosakata dalam bahasa arab kata perkata, memahami artinya, menghafalkannya dan menerapkannya dalam bentuk visual.

  1. Tarkib : تركيب

Belajar menyusun kata-kata menjadi susunan kalimat yang sempurna, sesuai dengan kaidah bahasa arab.

 

 

Keterampilan bahasa arab

  1. Mendengar : استماع

Mengasah pendengaran langsung dari ahlinya untuk terbiasa mendengarkan huruf, kosa kata dan ungkapan kalimat berbahasa arab sejak awal mula belajar. 

  1. Berbicara : كلام

Melatih diri untuk mulai berani berbicara menggunakan bahasa arab dengan kosa kata dan susunan kalimat sesuai kaidah bahasa arab yang didapatkan dari ahlinya.

  1. Membaca : قراءة

Belajar lancar membaca teks-teks bahasa arab baik yang berharakat maupun tidak.

  1. Menulis : كتابة

Belajar menulis teks-teks bahasa arab sesuai dengan kaidah dasar penulisan khat arab dengan baik dan benar.

Bahasan materi pelajaran bahasa arab

  1. Ashwat

Mengenal huruf-huruf bahasa arab (hijaiyyah), bagaimana melafalkannya, membedakan huruf satu dengan yang lain sesuai dengan makharij hurufnya.

Contoh: Pengajar mengucapkan beberapa kata dalam bahasa arab secara langsung atau melalui audio visual, dan fokus mengajarkan bagaimana melafalkan dan membedakan huruf-hurufnya.

  1. Mufradat

Pengenalan kosa kata berbahasa arab dimulai dari benda-benda sekitar yang sering terlihat dan terjangkau dalam kegiatan sehari-hari.

Contoh: Pengajar mengenalkan beberapa kosa kata berbahasa arab, mengenalkan maknanya secara visual tanpa menterjemahkannya terlebih dahulu. 

  1. Hiwar

Pengenalan bentuk-bentuk percakapan ringan dalam bahasa arab sesuai dengan ungkapan yang digunakan oleh orang arab ketika berbicara.

Contoh: Pengajar membacakan bentuk hiwar/percakapan secara langsung atau melalui audio visual, memahamkan maknanya, ditirukan oleh peserta didik, dan dipraktekkan secara bergantian.  

  1. Tarkib

Mempelajari kaidah dasar / pola penyusunan suatu kalimat dari kata perkata sesuai kaidah dasar nahwu.

Contoh: Pengajar memberikan contoh bentuk kalimat sederhana, kemudian menerangkan secara jelas kedudukan dan fungsi kata perkata dari susunan kalimat tersebut, dan mulai mengenalkan istilah-istilah dalam ilmu nahwu seperti: Mubtada’-khobar, fi’il-fa’il, huruf jarr, istilah marfu’, manshub, majrur dan majzum.

  1. Qira’ah

Melatih kemampuan dan kelancaran membaca teks dan bacaan berbahasa arab berbentuk cerita atau percakapan, berharokat maupun tidak.

BERITA ACAK:  Isi Dunia Terlaknat Kecuali

Contoh: Pengajar menyuguhkan dan menyiapkan bacaan berbahasa arab berharokat lengkap, kemudian secara bertahap menghilangkan sedikit demi sedikit harokat pada bacaan tersebut sampai tidak ada harokat sama sekali, tentunya dengan bimbingan dan penjelasan tata cara membaca sesuai kaidah nahwu dan shorof.   

  1. Kitabah

Melatih menirukan dan menulis teks-teks berbahasa arab, mulai dari huruf-huruf  yang terpisah dan cara menyambungkannya sesuai kaidah khot.

Contoh : Pengajar mengajarkan kaidah dasar khat dan imla’, tata cara menulis dalam bahasa arab secara bertahap melalui latihan-latihan menulis dan menirukan dalam buku khat khusus.

Setelah peserta didik melalui tahapan ini, mengajar mulai meningkatkan pembelajaran dengan metode imla’ (dekte) yaitu pengajar mengucapkan beberapa kata atau susunan kalimat dalam bahasa arab dan peserta didik pun menulis apa yang dia dengar.  

Catatan: Dari enam materi pembelajaran bahasa arab diatas, diwajibkan pengajar menggunakan bahasa arab ketika mengajar sehingga lengkaplah ketujuh elemen penting dalam pembelajaran bahasa arab.

Contoh silabus pembelajaran bahasa arab


Beban belajar bahasa arab dalam struktur kurikulum pesantren

Contoh:

Catatan: Beban pembelajaran bahasa arab harus lebih banyak dari pada beban mata pelajaran lainnya dalam sepekan.

Program penunjang pembelajaran bahasa arab diluar KBM

Demi menunjang keberhasilan program bahasa arab di pesantren maka perlu diadakan program-program lain diluar KBM, karena pembelajaran bahasa arab di kelas-kelas lebih bersifat teori dan pendasaran.

Adapun program-program bahasa arab yang perlu diadakan oleh tim kesantrian seperti :

  1. Halaqoh bahasa arab : Seperti jadwal rutin setoran hafalan kosa kata / mufrodat kepada musyrif.
  2. Arabic Area : Mewajibkan santri untuk wajib berbicara bahasa arab pada area/tempat-tempat tertentu di lingkungan pesantren.
  3. Papan, Banner, Tulisan: Menyebar berbagai tulisan seperti: motivasi, kosa kata bahasa arab di berbagai sudut/tempat strategis pesantren.
  4. ‘Iqob dan Hadiah : Tim kesantrian membentuk mata-mata rahasia untuk mengawasi para santri dalam berbicara bahasa arab, dengan menerapkan hukuman tertentu bagi santri yang melanggar aturan, dan memberi apresiasi kepada santri yang istiqomah menjaga bahasa arab.
  5. Halaqoh Hiwariah : Halaqoh binaan tim para musyrif yang membimbing bagaimana para santri mampu berbicara dengan bahasa arab dengan baik dan benar.
  6. Musabaqoh lughowiyah : Pengadaan lomba-lomba yang bertemakan bahasa arab, seperti pidato bahasa arab, setoran kosa kata terbanyak, kaligrafi untuk memotivasi para santri dalam mendalami dan merasakan indahnya berbahasa arab.
  7. Dauroh Lughawiyyah : Dauroh rutin dan berkala tentang pentingnya bahasa arab untuk semua elemen pesantren (Guru, Murid, Musyrif, Karyawan).
BERITA ACAK:  Apa Itu Santri?

 

Kunci sukses pembelajaran bahasa arab

  • Pengajar yang mahir dan berspesifikasi khusus dalam bahasa arab aktif baik lisan ataupun tulisan.
  • Metode pengajaran yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.
  • Sarana penunjang : Buku paket, peralatan audio visual, alat peraga.

Kriterian guru/pengajar bahasa arab yang berspesifikasi khusus ([2])

– Memiliki kemampuan secara khusus / mendalam tentang ilmu bahasa arab dalam bentuk teori dan penerapan.

Memiliki kemampuan secara khusus / mendalam tentang metode pengajaran bahasa arab untuk orang yang asing dengan bahasa arab.

– Terbiasa bekerja dan berprofesi sebagai pengajar bahasa arab.

– Aktif mengikuti seminar atau training pengembangan metode pengajaran bahasa arab dengan baik dan efisien. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penutup

        Demikian gambaran / konsep pembelajaran bahasa arab yang akan dicoba dan dikembangkan Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran (PIAT) 7 Kota Batu.

        Beberapa kekurangan yang mungkin terjadi pada proses pembelajaran seperti :

  • Minim guru / pengajar yang berspesifikasi khusus bahasa arab aktif.
  • Minim peran aktif tim kesantrian dan musyrif yang mendukung program-program bahasa arab diluar KBM.
  • Kurangnya gairah para santri, guru, musyrif atau karyawan untuk mendalami bahasa arab.

 

Maa laa yudroku kulluhu la yutroku julluhu, hanya itulah harapan dari penulis dalam penyusunan konsep pembelajaran bahasa arab ini dan juga dalam proses penerapannya akan dikembangkan di PIAT 7 Kota Batu.

Semoga dengan seiring berjalannya waktu dan kerja keras dari para pengampu amanah di pesantren ini, Allah Ta’ala memudahkan dan memberikan taufiqNya sehingga terwujud cita-cita mulia pesantren yaitu menciptakan generasi muda islami yang berilmu, berakhlaq mulia, mencintai Al-Quran dan mahir berbahasa arab. Aamiin . . .

Penulis: Ustadz Dedy Irawan Lc

Komentar via Facebook
Tulisan Sebelumnya »
Tulisan Selanjutnya »